Networking

Wellcome to Uchi Blog's

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 11 Juli 2017

Kepribadian


Assalamualaikum Wr.Wb
A. Judul/ nama kegiatan: Kepribadian

B. Pendahuluan
Pengertian
Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.


Latar BelakangDisamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.


Maksud dan tujuan
Memahami tentang kepribadian

Hasil yang diharapkan
Tahu tentang kepribadian

C. Alat dan bahan
Laptop
Koneksi internet
Referensi

D. Jangka waktu pelaksanaan
2 jam

E. Proses tahapan pengerjaan
Definisi kepribadian menurut psikologi
 Berdasarkan psikologi, Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Ciri-ciri kepribadian Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :


# Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
# Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan.
# Sikap yaitu sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen.
# Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
# Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.
# Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut :

     1. Kepribadian yang sehat
# Mampu menilai diri sendiri secara realisitik : mampu menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
# Mampu menilai situasi secara realistik : dapat menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
# Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik : dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap optimistik.
# Menerima tanggung jawab : dia mempunyai keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya.
# Kemandirian : memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
# Dapat mengontrol emosi : merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
# Berorientasi tujuan : dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
# Berorientasi keluar (ekstrovert) : bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
# Penerimaan sosial : mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
# Memiliki filsafat hidup : mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
# Berbahagia : situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang didukung oleh faktor-faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).


     2. Kepribadian yang tidak sehat
# Mudah marah (tersinggung)
# Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
# Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
# Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya lebih muda atau terhadap binatang
# Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang meskipun sudah diperingati atau dihukum
# Kebiasaan berbohong
# Hiperaktif
# Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
# Senang mengkritik/mencemooh orang lain
# Sulit tidur
# Kurang memiliki rasa tanggung jawab
# Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)
# Kurang memiliki kesadaran untuk mentaati ajaran agama
# Pesimis dalam menghadapi kehidupan
# Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani kehidupan

Faktor-faktor penentu kepribadian
     1. Faktor keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetika seorang individu. Tinggi fisik, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis adalah karakteristik yang pada umumnya dianggap, entah sepenuhnya atau secara substansial, dipengaruhi oleh siapa orang tua dari individu tersebut, yaitu komposisi biologis, psikologis, dan psikologis bawaan dari individu.


Terdapat tiga dasar penelitian yang berbeda yang memberikan sejumlah kredibilitas terhadap argumen bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar pertama berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.


Penelitian terhadap anak-anak memberikan dukungan yang kuat terhadap pengaruh dari faktor keturunan. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. Temuan ini mengemukakan bahwa beberapa sifat kepribadian mungkin dihasilkan dari kode genetis sama yang memperanguhi faktor-faktor seperti tinggi badan dan warna rambut.


Para peneliti telah mempelajari lebih dari 100 pasangan kembar identik yang dipisahkan sejak lahir dan dibesarkan secara terpisah. Ternyata peneliti menemukan kesamaan untuk hampir setiap ciri perilaku, ini menandakan bahwa bagian variasi yang signifikan di antara anak-anak kembar ternyata terkait dengan faktor genetis. Penelitian ini juga memberi kesan bahwa lingkungan pengasuhan tidak begitu memengaruhi perkembangan kepribadian atau dengan kata lain, kepribadian dari seorang kembar identik yang dibesarkan di keluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan pasangan kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-sama.


     2. Faktor Lingkungan
Faktor lain yang memberi pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter adalah lingkungan di mana seseorang tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh-pengaruh lain yang seorang manusia dapat alami. Faktor lingkungan ini memiliki peran dalam membentuk kepribadian seseorang. Sebagai contoh, budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dan menghasilkan konsistensi seiring berjalannya waktu sehingga ideologi yang secara intens berakar di suatu kultur mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh pada kultur yang lain. Misalnya, orang-orang Amerika Utara memiliki semangat ketekunan, keberhasilan, kompetisi, kebebasan, dan etika kerja Protestan yang terus tertanam dalam diri mereka melalui buku, sistem sekolah, keluarga, dan teman, sehingga orang-orang tersebut cenderung ambisius dan agresif bila dibandingkan dengan individu yang dibesarkan dalam budaya yang menekankan hidup bersama individu lain, kerja sama, serta memprioritaskan keluarga daripada pekerjaan dan karier.


Sifat kepribadian utama yang memengaruhi perilaku organisasi
     1. Evaluasi inti diri
Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya atas lingkungan mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri didefinisikan sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia.


     2. Machiavellianisme
Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting daripada proses. Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari nama Niccolo Machiavelli, penulis pada abad keenam belas yang menulis tentang cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan.


     3. Narsisisme
Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan mengutamakan diri sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika individu narsisis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih buruk. Individu narsisis seringkali ingin mendapatkan pengakuan dari individu lain dan penguatan atas keunggulan mereka sehingga individu narsisis cenderung memandang rendah dnegan berbicara kasar kepada individu yang mengancam mereka. Individu narsisis juga cenderung egois dan eksploitif, dan acap kali memanfaatkan sikap yang dimiliki individu lain untuk keuntungannya.


     4. Pemantauan diri
Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal. Bukti menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi cenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan diri bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri yang rendah.


     5. Kepribadian tipe A
contoh: Donald Trump adalah individu berkepribadian tipe A.
Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Dalam kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderung dihargai dan dikaitkan secara positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang material yang berhasil. Karakteristik tipe A adalah :
# selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat;
# merasa tidak sabaran;
# berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang bersamaan;
# tidak dapat menikmati waktu luang;
# terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bisa mereka peroleh.


     6. Kepribadian proaktif
Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa memedulikan batasan atau halangan.
F. Hasil yang didapatkan
Mengerti tentang kepribadian

G. Temuan permasalahan
Belum ada

H. Kesimpulan yang didapatkan
Kemampuan individu dalam berkomulikasi

Referensi 
Sekian dari saya 
Wassalamu alaikum Wr. Wb

Security-Enhanced Linux


Assalamualaikum Wr.Wb
A. Judul / nama kegiatan: Security linux

B. Pendahuluan
 Perngertian
Security-Enhanced Linux ( SELinux ) adalah modul keamanan kernel Linux yang menyediakan mekanisme untuk mendukung kebijakan keamanan kontrol akses,

SELinux adalah seperangkat modifikasi kernel dan alat pengguna-ruang yang telah ditambahkan ke berbagai distribusi Linux . Arsitekturnya berupaya memisahkan penegakan keputusan keamanan dari kebijakan keamanan itu sendiri dan menyederhanakan volume perangkat lunak yang dikenakan dengan penegakan kebijakan keamanan. Konsep utama yang mendasari SELinux dapat ditelusuri beberapa proyek sebelumnya oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA).

 Latar belakang
Pemisahan pengguna UNIX tradisional antara superuser (root) dan biasa
Pengguna terlalu sederhana saat membangun OS yang aman. Klasik
Discretionary Access Control (DAC) hanya membutuhkan identitas pengguna dan
kepemilikan sumber daya dalam pertimbangan saat menentukan akses.

 Maksud dan tujuan
Mempelajari lebih dalam tentang Security-Enhanced Linux

 Hasil yg di harapkan
Mengeri tentang Security-Enhanced Linux

C. Alat dan bahan
Laptop
Koneksi internet

D. Jangka waktu pelaksanaan kegiatan
1 jam

E. Proses tahapan pekerjaan

Contoh Security Server
Server Keamanan default adalah gabungan dari Role-Based Access Control
(RBAC) dan Tipe Penegakan (TE). Konteks keamanan ditentukan oleh
kombinasi identitas, peran dan tipe.

2.1 Tipe Penegakan
Setiap proses diberi domain dan masing-masing objek sejenis. Itu
Model membatasi akses ke jenis domain, memungkinkan proses untuk
hanya mengakses satu set objek tertentu, baik itu file, direktori atau soket.
Sebuah domain juga dianggap sebagai tipe, sehingga akses domain ke domain juga
terbatas. Jenis dibagi ke dalam kelas sehingga akses ke soket mentah
berbeda dari akses ke soket TCP.

2.2 Kontrol Akses Berbasis Peran
Pengguna (subjek) diberi peran dan izin dengan peran tersebut dan
setiap peran mendefinisikan masuk ke domain. Transisi antara peran sering
memerlukan otentikasi pengguna untuk melindungi dari aplikasi berbahaya
mengubah peran Transisi juga bisa dibatasi hanya terjadi pada spesi-
fied domain.

2.3 Kontrol Akses Berbasis Identitas
Identitas pengguna yang digunakan dalam SELinux tidak berhubungan dengan biasa
Linux UID: s. Ini karena UID: s bisa diubah dengan setuid
panggilan untuk sesuatu yang lebih cocok untuk tugas saat ini, tanpa yang sebenarnya
pengguna yang memohon tindakan ini diubah Ini berarti akuntabilitas
masalah. Kumpulan identitas pengguna yang berbeda juga memerlukan sedikit perubahan
cara kernel menangani UID: s.


F. Hasil yg di dapat
Mengerti tentang Security-Enhanced Linux ( SELinux ) 

G. Temuan permasalahan
Belum ada

H. Kesimpulan yg di dapat
Linux Security-Enhanched (SELinux) merupakan implementasi dari Flask for
kernel Linux Flask adalah arsitektur Mandatory Access Control (MAC)
dikembangkan oleh Badan Keamanan Nasional A.S dan Secure
Komputasi Corporation (SCC). SELinux termasuk dalam jalur utama
Kernel Linux sejak 2.6 pohon. Sekarang didukung oleh Debian, Fedora,
Gentoo, Redhat, Slackware, SuSE dan lain-lain.


I. Referensi


Sekian dari saya, kurang lebihnya saya minta maaf
Wassalamualaikum Wr.Wb